Faktor Pengaruh Proses Pertumbuhan Pada Tumbuhan

faktor Pengaruh Proses Pertumbuhan-Pada.Tumbuhan - Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya faktorr-faktor yang mendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu: 
 
A. Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a. Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
·Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
·Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
·Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.
·Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujung-ujung tunas (batang dan akar)

Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.

b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
 Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara lain
·Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
·Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)
·Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
·Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
·Anggur tahan cendawan
·Mendorong produksi benih
·Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt
·Merenyahkan tangkai daun seledri
·Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.

c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
·Pertumbuhan pada kultur jaringan
·Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
·Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
·Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil

Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA)
·Dormansi Biji
·Menahan cekaman kekeringan
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir,
dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam
absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.

e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin. Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.

B. Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan
a. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat Meristimetik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor

b. Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai protokol dalam pemanfaatan enzim.

c. Hormon Kalin.
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnyaadalah: a. Fitokalin: memacu pertumbuhan daun; b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang; c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar; d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.

C. Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
·Merangsang pertumbuhan vegetatif
·Tanaman dan tumbuhnya anakkan
·Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun
·Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein

b.   P (Phosfor) peranannya :
·Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
·Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah
·Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah
·Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein

c. K (Kalium) peranannya :
·         Memperlancar fotosintesis
·Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
·Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman
·Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
·Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
·Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
·Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik

d. Mg (Magnesium) peranannya :
·Merupakan bahan penyusun klorofil
·Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat
·Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak

e. Ca (Calsium) peranannya :
·Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
·Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman

f. S (Belerang) peranannya :
·Sebagai penyusun utama ion fosfat
·Menambah kandungan protein dan vitamin
·Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau

g. Cl (Chlor) peranannya :
·Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman

h. Fe (Besi) peranannya :
·Sangat penting pada pembentukan klorofil
i. Mn (Mangan) peranannya :
·Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa
·Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah

j. Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :
· Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil
· Diperlukan pada tanah alkalis dan organik

k. B (Borium) peranannya :
·Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil
·Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman kacang-kacangan
·Diperlukan pada tanah organik

l. Mo (Molibdenum) peranannya :
·Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur mayur

D. Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
E. Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda yang memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses fotosintesis tak akan terjadi.

b. Keasaman tanah (pH)
Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral, berkisar antara pH 9-7.

c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah unsur hara dan membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.

d. Temperatur (suhu) lingkungan
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap jenis tumbuhan memiliki toleransi pada suhu minimum tertentu, suhu optimum tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi ini berbeda-beda untuk tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari memberi pengaruh kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat di bumi terhadap cahaya matahari. Di daerah iklim sedang dan iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam siang, 9 jam malam). Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam (Sekitar 9 jam atau 10 jam siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi pada musim panas, dan hari pendek terjadi pada musim gugur dan dingin. Keadaan seperti ini menimbulkan respon berbeda dari tumbuhan terhadap setiap musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.

Baca Juga
faktor Pengaruh Proses Pertumbuhan-Pada.Tumbuhan
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan, Macam-Macam Pertumbuhan pada Tumbuhan