1.
Pertumbuhan Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang
membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah
pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada manusia.
a. Fertilisasi (Pembuahan)
proses ini terjadi pembuahan antara sel
telur dan sel sperma yang menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki
atau perempuan. Dari satu sel tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan
seterusnya. Sel-sel ini akan membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar,
sakus amnio, dan chorion.
b. Hari ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan
diri atau menempel pada rahim ibunya.
c. Minggu ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama
sel-sel otak embrio. Tubuh embrio terbentuk menjadi 3 lapisan. Lapisan luar
(eksoderm) akan berkembang menjadi lapisan luar kulit dan sistem saraf. Lapisan
tengah (mesoderm) akan berkembang menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago,
dan otot. Lapisan dalam (endoderm) akan berkembang menjadi organ-organ dalam
dan kelenjar-kelenjar.
d. Jantung embrio mulai berdenyut,
semula hanya memiliki 1 ruang. Organ ini masih mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sampai seluruhnya dapat berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang
belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga segmen, yaitu otak depan, otak
tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota badan, seperti lengan dan kaki
mulai terbentuk.
e. Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai.
Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta
ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan,
memiliki kaki, paha, dan alat organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah,
esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas
berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid,
dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai
terbentuk.
f. Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami
spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa dideteksi. Telah terbentuk
palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah), lengkap dengan ujung gigi.
Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia. Pada minggu ini, embrio mulai
bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan kesehatan otot.
g. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat.
Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan kepala terlihat lebih besar karena
pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio sudah jelas.
Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap
sentuhan. Beberapa sistem organ, seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap
berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
h.Embrio telah menjadi fetus karena
telah selesai proses organogenesis (perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital
fetus sensitif terhadap sentuhan. Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
i. Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan
kedudukan wajahnya dan posisi menghisap ibu jari, membuat gerakan bernapas dan
gerakan menelan. Telapak tangan dan telapak kaki fetus sensitif terhadap
sentuhan. Indera penciuman mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya konstan,
dapat melangkah, menendang, jungkir balik, meregangkan badan, dan menggerakkan
lengan.
j. Minggu ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel
darah putih. Organ reproduksi luar tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris
tampak sama. Bagian dalam telinga terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar.
Tulang mulai mengalami proses osifikasi, menjadi keras seperti tulang orang
dewasa, namun fetus masih memiliki tulang yang lunak. Indera pengecap
berkembang.
k. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada
reaksi bila mendengar. Fetus bisa merasakan emosi ibu saat senang dan sedih.
Ibu bisa merasakan tendangan fetus yang kuat.
l. Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah
dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus sensitif terhadap sentuhan.
m. Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada
saat ini, rentan terhadap infeksi, sistem imun (kekebalan tubuh) belum
sempurna, dan kemungkinan ada masalah dalam pernapasan.
n. Minggu ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir
kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
o. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini.
Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya dan sistem imun siap untuk menghadapi
dunia luar.
Setelah bayi lahir, tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa balita dan anak-anak, masa
remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
a. Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan
lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah kelahiran
merupakan suatu proses kelanjutan dari proses perubahan dari embrio dan janin.
Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) untuk pertumbuhannya.Setelah bayi
lahir, penyesuaian yang pertama kali adalah pernapasan karena setelah lahir
persediaan O2 dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara
udara yang hangat di dalam rahim dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi
menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta
gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi susu biasanya tumbuh pada usia enam
bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah tumbuh lebih dulu daripada gigi atas.
Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring
menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai
membalikkan kepala, belajar memfokuskan mata, serta mengkoordinasikan mata
dengan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan mulai tersenyum. Selanjutnya,
bayi mengkoordinasikan tangan untuk memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar
bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah mulai dapat membedakan antara orang yang
dikenalnya dan orang asing. Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk,
kemudian merangkak, belajar berdiri sambil berpegangan. Selanjutnya, berdiri
tanpa berpegangan di akhir tahun pertama. Selain itu, mulai belajar meniru
bermacam-macam bunyi yang memiliki arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan
dirinya dengan keluarga, dan ingin mengetahui semuanya. Perhatian mudah
teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun, bayi belajar memusatkan perhatian dan
minat pada benda-benda, belajar untuk tidak tergantung pada orang lain.
Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar lebih cepat, dapat berjalan, mulai
berceloteh hingga bercakap-cakap, menyelidiki rumah dan sekitarnya, serta
belajar makan sendiri.
Antara umur 3 - 6 tahun, sifat
keingintahuan sangat menonjol. Banyak bertanya, kemampuan pengamatan bertambah
dengan teratur sehingga mulai mampu memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan
anak berkembang pesat, penuh imajinasi, misalnya teman main pura-pura, ayah
khayalan, dan meniru orang tua.
b. Masa Remaja dan Masa Pubertas
Menjelang usia 6 - 11 tahun, mula-mula
pertumbuhan badan terjadi secara cepat, kemudian melambat. Anak mulai tidak
tergantung orang tua, mulai berkembang akal pengendalian diri. Membentuk
kelompok dan kumpulan tersendiri. Mulai berminat pada perilaku yang baik, dan
teratur. Kecerdasan dan pengertian berkembang, menyadari pentingnya belajar,
mulai mengembangkan cara-cara baru dalam membaca dan belajar.
Pada masa remaja terjadi perubahan dalam
pertumbuhan fisik yang meliputi pertumbuhan dan kematangan kepribadian. Masa
ini merupakan tahap manusia menuju kedewasaan sering disebut dengan masa
pubertas.
Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan
badan terjadi sangat cepat, masa ini adalah masa pematangan, baik pada
laki-laki maupun perempuan. Saat masa pubertas inilah laki-laki dan perempuan
telah mampu menghasilkan sperma dan ovum (sel telur) yang ditandai dengan
ciri-ciri seks sekunder.
Masa pubertas pada perempuan biasanya
terjadi pada usia 9 - 13 tahun. Perempuan akan bertambah tinggi dan badan yang
gemuk menjadi ramping dengan cepat.
Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan
yang dapat dilihat, misalnya payudara membesar, panggul membesar, rambut tumbuh
di sekitar alat kelamin dan ketiak, kadang timbul jerawat. Selain itu,
kematangan organ reproduksi ditandai dengan mendapatkan haid (menstruasi) yang
pertama. Hal ini menandai adanya pelepasan pertama ovum dari indung telur.
Pertambahan tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi
antara umur 10 - 14 tahun. Pada masa ini kematangan organ reproduksi ditandai
dengan terbentuknya sperma dan terjadi pengeluaran sperma pada saat tidur
(mimpi basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki,
misalnya tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, tumbuh kumis, jenggot,
tumbuh jakun, suara menjadi besar, otot-otot membesar, dan dada menjadi bidang.
Setelah usia 14 tahun, pertambahan tinggi akan berkurang atau melambat. Pada
masa pubertas kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan ketepatan keterampilan
motorik menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
c. Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi
badan pada manusia berhenti. Secara psikologis, manusia sudah matang dalam
pemikiran mulai sadar akan tanggung jawabnya. Memikirkan pentingnya pekerjaan
dan pendidikan demi masa depan, juga rencana untuk berkeluarga.
d. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam
puncak kekuatan. Menjadi tua adalah proses yang biasa dialami semua makhluk
hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut usia sering disebut manula.
Pada masa usia lanjut ini, kekuatan
tumbuh tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan
metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja
organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih.
Pada wanita (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ
reproduksi menghasilkan ovum. Pada laki-laki kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal
penciuman, pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia lanjut sering
terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia, bagaimana
memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab manusia
biasanya sudah berkurang.
Baca Juga
faktor Pengaruh Proses Pertumbuhan-Pada.Tumbuhan
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan, Macam-Macam Pertumbuhan pada Tumbuhan
Baca Juga
faktor Pengaruh Proses Pertumbuhan-Pada.Tumbuhan
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan, Macam-Macam Pertumbuhan pada Tumbuhan